Guruh
Sukarno Putra mendorongnya sebagai penyanyi ketika putra mantan
presiden pertama RI itu membuat album menggabungkan musik Barat dengan
tradisional Indonesia. Saat Radio Prambors menyelenggarakan Lomba Cipta
Lagu Remaja (LCLR), akhir 1976, Chrisye menyanyikan lagu ‘Lilin-lilin
Kecil’ karya James F Sundah. Masuk dapur rekaman, lagu itu digemari
banyak orang. Tawaran panggung solo berdatangan. Chrisye menjadi
penyanyi terkenal.
Ketenaran
saja tidak cukup membuatnya yakin bisa menghidupi sebuah keluarga.
Tapi, rasa takut itu terkikis oleh seorang wanita, GF Damayanti Noor
akrab disapa Yanti salah satu personel kelompok musik Noor Bersaudara.
`’Saya melihat daya tarik Yanti ketika dia bekerja menjadi sekretaris
Guruh,” kata dia menuturkan.
Saat yakin ingin
menikah dengan Yanti, ada satu yang menjadi penghalang: agama. Chrisye
Kristen, Yanti Islam. Soal ini, Chrisye berujar, `’Sebetulnya ada hal
yang sudah mengusik saya, jauh sebelum bertemu Yanti. Yakni, krisis
keimanan saya. Di tengah kesibukan saya bermusik, sebetulnya saya
merasakan kesepian yang misterius. Saya seperti merindukan sesuatu yang
tidak bisa saya gambarkan bentuknya. Diam-diam saya menekuni agama
Islam, hingga suatu saat saya menjadi sangat yakin. Saya ingin memeluk
Islam.”
Keinginan
itu ia pendam. Ia tak berani mengungkapkan, apalagi kepada orang
tuanya. `’Saya pernah menangis semalaman karena memikirkan ini,” kata
dia. Susah-payah ia mengumpulkan keberanian menyampaikan ke ayahnya.
Tak ia nyana, `’Papi memegang perkataannya dulu. Bahwa ia hanya
dititipi anak oleh Tuhan. `Semua berpulang pada kamu’.”
Jadilah
Chrisye mualaf, bersama Yanti. Kini telah dikaruniai empat anak:
Pasha, Risty, Masha, Nissa. Dalam buku itu, Chrisye menulis, ”Setelah
menjadi mualaf, 1982, proses pendewasaan saya terus berjalan. Tahun
1990-an, saya lebih banyak meluangkan waktu mendalami agama. Buat saya,
spritualitas memberikan lebih dari sekadar memiliki agama karena
spritualitas memberikan rasa aman, tenteram, dan jalan. Saya merasakan
hidup dan karier saya bergulir pada tujuan yang jelas berkat pendalaman
spritualitas yang sama jalani.”
Cobaan akhirnya datang juga.
Agustus 2005, Chrisye harus beristirahat akibat penyakit kanker
paru-paru yang dideritanya. Setelah menjalani kemoterapi enam kali di
Singapura, dia masih sempat menjadi bintang tamu grup band anak muda.
Di tengah masa penyembuhan itulah lahir ide menuliskan perjalanan
musiknya, sebuah memoar musikal
Sumber : http://noertika.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar