INILAH MUALLAF GADUNGAN ALIAS MUALLAF PALSU DALAM PENCARIAN







Bismillah..
DICARI ! (SIMPAN & SEBARKAN)
MISSIONARIS - MISSIONARIS MUALAF GADUNGAN dengan KTP KTP PALSU
Nama di KTP1: Stevanus Armansyah Firnanda Rolan.
Lahir: Sidoarjo, 6 Januari 1973
Nama di KTP2: M Huri Finanda
Lahir : Balikpapan, 9 Juni 1976
Nama samaran saat terakhir: Muhammad Hijrie
Selain bersyahadat di beberapa tempat, pernah bersyahadat bersama Arifin Nababan bulan Februari tahun 2016 ini di:
http://www.tarbiyah.net/…/pendeta-ini-masuk-islam-setelah.h…
Fakta di tahun 2007 bahwa:
Missionaris - missionaris tersebut diutus oleh Gereja Gloria Tuhan di Jalan Suba Mataram NTB dan Gereja Matahari Timur di Jalan Cendana Belakang Tunjungan Plaza Surabaya oleh Pendeta JIMI (NTB) dan Pendeta Immanuel, Pdt. Yohanes Pasaribu serta Pdt. Piit di Surabaya, yang beranggotakan 15 orang yang disebar kebeberapa daerah di Kaltim (2 orang di Bontang dan 13 orang lainnya di Paser dan Panajam Paser Utara, bekerjasama dengan ketua salah satu ormas besar di kaltim yg ketuanya seorang dayak kenyah aktivis gereja kristen (diplot jadi ketua seumur hidup)
MISI PENYAMARAN MISSIONARIS (2007) yang diakui oleh TSK:
1. Merusak dari Dalam Pemahaman Umat Islam (aqidah) bahwa Semua Agama Sama saja dan Mengadu Domba, Memecah Belah.
2. Umat Islam di mata kristen dianggap sebagai domba-domba yang tersesat.
3. Seorang Missionaris wajib menghamilkan minimal 5 (lima) orang Muslimah, agar Muslimah tersebut bisa jauh dari ajaran Aqidahnya atau langsung di Kristenkan (kawin).
4. Memberikan santunan kepada Umat Islam yang miskin dengan catatan si-Muslim tersebut wajib masuk Agama Kristen.
5. Memberikan Dukungan kepada Generasi Muda Islam yang Gemar berolah Raga, berupa Perlengkapan Olah Raga dan bergaul untuk merusak aqidah agar si-muslim tersebut tidak lagi dekat dengan Masjid (Agamanya).
10 tahun sudah berlalu dan jumlah mereka diperkirakan bertambah banyak dan tersebar di banyak daerah di Indonesia dengan identitas dan KTP palsu
TSK DPO Polres Tamiyang Layang, Barito Timur, Kalimantan Tengah..
TSK Mengaku sebagai mantan pendeta Dayak Kristen Protestan (tidak bisa membuktikan)
Bulan Ramadhan 1437H sempat ceramah di mesjid2 Banjarmasin, Banjarbaru, Pelaihari, Barabai dan daerah lain di Kalimantan Selatan.
Modusnya menipu jemaah dan Lembaga Bina Mualaf pimp. Ust.Abrar (puluhan juta rupiah dana zakat dan infaq dibawa kabur) mengadu domba antar lembaga dan antar umat muslim.
Tahun 2007 pernah ditahan di Polres Samarinda, ditangkap oleh ikhwah dipimpin ustadz Jufri Musa di Samarinda krn kasus yg sama di Kaltim, lihat: https://aliansiumatislam-kaltim.blogspot.co.id/…/penangkapa…
Pernah dipenjara 3 tahun di Sempaja, Samarinda, Kaltim (2007-2010)
TSK kemarin H1 Iedul Fitri 1437 H menghubungi Ustadz Azhar (Ketum Mualaf Center Kalimantan selatan) melalui sms meminta zakat utk kehidupan istri dan mertuanya yg sdg ada di dkt perkantoran pemda Tanah Bumbu..
berikut smsnya:
"Assalamu'alaikum.Wr.Wb,bgmn kbrnya Ustadz sklrga...?
Skrg ana sklrga tinggal di daerah dkt perkantoran pemda batulicin.rencananya Ustadz mudik kemana...?
di batulicin kami bersama kedua mertua dan ibu saya.semuanya sdh masuk islam, bila pian ada rencana ke batulicin silahkan mampir ketempat kami.klau ada zakat yg bisa kami terima bisa dikirim ke no rek kami bank BRI 4541-01-001004-50-2 atas nama khadijah dyah wurianingrum.Dari M.Hijery sklrga."
Rekening BRI ini besar kemungkinan juga menggunakan KTP Palsu
Bagi ikhwah fillah, Tim Mualaf Center dan ormas Islam juga penegak hukum yg peduli khususnya brda di Tanah Bumbu atau di daerah lain di seluruh Indonesia jika bertemu orang ini hati2, segera ditangkap dan diserahkan ke pihak berwajib krn sudah menodai dan merugikan ISLAM dan umat Islam...!
Mari dilacak rekening BRI atas nama istrinya diatas!
Dari cek posisi BTS dari no HP, TSK dan teamnya saat ini di kota Malang !
Jika melihat TSK mohon segera hubungi kepolisian terdekat dan hubungi saya atau Mualaf Center Kalsel
Kontak: 085774254419 (Azhar)
BBM: 5817A4A3
WA: 089526384734
Barakallahu fii kum..
www.mualaf.com/pembinamualaf
            Hanny Kristianto 

0 komentar:

Posting Komentar